Apa Kabar Dunia

Mari Belajar bersama

Jumat, 15 Juni 2012

RISALAH SAIYIDINA 'ALI KARROMALLOH WAJHAH

Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami (Ali ra).

Dilahirkan di Mekkah 32 tahun sejak kelahiran Rasulullah dan 10 tahun sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah (Rasulullah). Nama lengkapnya Ali bin Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim al-Qursy al-Hasyimy. Satu kakek dengan Rasulullah, yaitu kakek pertama; Abdul Mutholin. Nama panggilannya Abul Hasan, kemudian Rasulullah memberikan nama panggilan lain, yaitu Abu Turob. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah al-Hasyimiah.

Mengenai pribadinya, wajahnya tampan, beliau berkulit sawo matang, kepalanya botak kecuali bagian belakang, matanya lebar dan hitam, pundaknya lebar (kuat), tangan dan lengannya kuat, badanya besar hampir-hampir gemuk dan tubuhnya tidak tinggi dan tidak pendek (sedang). Beliau adalah sosok laki-laki ceria dan banyak tertawa.

Pada tahun 2 Hijriah, Rasulullah menikahkan dengan putrinya, Fatimah. Beliau belum pernah menikah ketika menikahi Fatimah hingga wafatnya Fatimah. Fatimah wafat 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Selama hidupnya beliau menikahi 9 wanita dengan 29 anak; 14 laki-laki dan 15 perempuan. Diantara putra beliau yang terkenal adalah Hasan, Husain, Muhammad bin al-Hanifah, Abbas dan Umar.

Pada masa jahiliyah(zaman sebelum kedatangan Islam), beliau belum pernah melakukan kemusyrikan dan perbuatan yang dilarang oleh Islam. Dalam sejarah kemunculan Islam, beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari anak-anak. Umurnya waktu itu 10 tahun. Pada waktu terjadi peristiwa hijrah umurnya 23 tahun dan ikut berhijrah bersama Rasulullah.

Setelah wafatnya Utsman akibat serangan yang dilakukan oleh pembrontak, beliau menjadi kholifah yang keempat pada tahun 35 Hijriah. Selama 4 tahun, 8 bulan dan 22 hari beliau memangku jabatan sebagai kholifah.

Beliau wafat pada tahun 40 Hijriah, tanggal 17 ramadhan, ketika hendak sholat subuh, di Kuffah (Iraq) setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam (pengikut Khawarij). Umurnya ketika itu 63 tahun. Beliau wafat sebagai seorang syahid dan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga sebagaimana disabdakan Rasulullah. Mengenai tempat dikuburkannya para sejarawan berbeda pendapat. Ada yang mengatakan dikubur di Kuffah. Pendapat lain dikuburkan di Madinah. Ada juga yang mengatakan bukan pada keduanya.

Betapa besar pengorbanan beliau dalam membela Islam. Ketika orang-orang musyrik bersepakat hendak membunuh Rasulullah, beliau menempati tempat tidur Rasulullah di rumahnya. Malam itu Rasulullah berhijrah.

Sebelum Rasulullah wafat, Rasulullah mengingkat persaudaraan antar Ali dan Sahal bin Hanif. Semua peperangan pada masa Rasulullah kecuali perang Tabuk, beliau tidak ikut. Waktu itu beliau diperintahkan Rasulullah untuk mengurusi dan memimpin kota Madinah. Kemudian orang-orang munafik menyebarkan fitnah atas pribadinya. Beliau pun akhirnya datang kepada Rasulullah melaporkan fitnah orang munafik terhadapnya. “Wahai Rasulullah, Kamu suruh aku memimpin bagi para wanita dan anak-anak?” tanya Ali. Rasulullah menjawab; “ Tidakkah kamu ridho menempati kedudukan Harun bagi kekuasaan Musa (untuk mengurusi perkara yang penting), padahal kamu tahu bahwa tidak ada nabi setelahku”(HR.Muslim). Dalam banyak peperangan, beliaulah yang membawa bendera Rasulullah (Islam).

Pada waktu terjadi perang Khoibar, Rasulullah bersabda; “ suatu saat nanti, niscaya aku akan berikan bendera (islam) kepada seseorang yang tangganya terbuka, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Malam itu semua sahabat bertanya-bertanya dalam hati, kepada siapa bendera itu diberikan. Paginya, mereka semua berharap menjadi orang yang diberi bendera itu. Tiba-tiba Rasulullah berkata; “Di na Ali?” seseorang menjawab; “Matanya sedang sakit.” Kemudian Rasulullah mendatanginya. Rasulullah meludahi matanya sambil berdo’a. Dengan izin Allah, sakitnya matanya hilang. Bendera itu pun diberikan padanya(HR.Bukhori).

Masa kekhalifannya banyak menghadapi perselisihan. Muawwiyah bin Abu Sufyan r.a. dan beberapa sahabat menentangnya kerena beliau lambat memberikan hukum qisos pembunuh Utsman. Hingga kemudian mereka enggan membaiat dan mengakui menjadi kholifah. Dari sinilah muncul perselisihan antara para sahabat. Pada tahun 36 Hijriah terjadi peristiwa al-Jamal yaitu perselisihan antara Ali dengan Aisyah. Pada tahun 37 Hijriah terjadi pertiwa Shiffin, yaitu perselisihan antara Ali dengan Muawwiyah. Pada tahun 40 Hijriah terjadi peristiwa Nahrawan, yaitu perselisihan antara Ali dengan kaum Khawarij.

Kurang lebih ada 586 hadits yang diriwayatkan beliau. Diantara riwayat hadits itu; ketika hari kiamat, Rasulullah bersabda; “Allah mengisi rumah-rumah dan kuburan manusia dengan api. Mereka sibuk hingga melupakan sholat wusto (ashar) hingga matahari terbenam (HR.Bukhori).

Diantara kata-kata dan nasehat beliau;

“Takwa adalah takut kepada Dzat yang Agung, melaksanakan perintahnya, ridho dengan yang sedikit, penuh persiapan untuk menghadapi perjalan panjang (kematian).”
“Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami. Apakah kalian ingin mendustakan Allah dan Rasul-Nya.

“Jangan Sekali-kali berbuat dholim jika kamu diberi kekuasaan, kedholiman adalah sumber kejahatan yang menyebabkan penyeselan. Boleh jadi matamu tertidur pulas, sedangkan mata orang teraniaya selalu terjaga, mendoakan kamu (dengan keburukan) sedangkan Allah tidak pernah tertidur.” (diantara syair-syairnya)
Sebelum wafatnya beliau berpesan; “Aku nasehatkan kalian supaya bertakwa kepada Allah, Tuhan Kalian. Dan jangan sekali-kali mati melainkan tetap dalam Islam. Firman Allah: “Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah dan jangan sekali-kali bercerai berai.” Saya pernah mendengar

PESAN PESAN SAIYIDINA ALI KRW 
 DALAM SYAIRNYA :

Jika seseorang mampu menjaga enam perilaku niscaya dirindukan surga dan dijauhi neraka
pertama, iman kepada Allah dan menaati-Nya
kedua, tahu akan setan dan menentangnya
ketiga, mengerti akhirat dan bersiap diri menujunya
keempat, mengenal dunia dan rela meninggalkannya
kelima, mengetahui kebenaran dan mengikutinya


1-Nikmat sejati adalah beragama islam,
 2- berkitab al-Qur‘an 
 3-ber-Rasul Muhammad, 
 4-hidup berkecukupan
 5-tertutupi aibnya dan 
 6-tidak bergantung pada sesama insan

Apabila seorang hamba tidak takut pada Allah takkan selamat lidahnya dari cela
Apabila seorang hamba tidak takut bertemu Allah takkan selamat hatinya dari riba
Apabila seorang insan mengharap pada sesama niscaya sifat tamak akan menghinggapinya
Apabila seorang insan tidak menjaga amal salehnya niscaya ia dihinggapi sifat riya
Apabila seorang manusia enggan berdoa agar dijaga hatinya niscaya hasud akan melingkupinya
 Dan apabila manusia enggan belajar darma niscaya ujub tak dapat dihindarinya


Seluruh manusia akan menjadi sholeh
jika saja tak ada lima masalah
Tak ada kerelaan atas kebodohan
Tak ada keserakahan atas kekayaan
Tak ada rasa bakhil atas hartawan
Tak ada sifat riya’ bagi insan beriman
dan tak ada ilmuwan yang mendewakan karya pemikiran


Ada lima tangga takwa

Apabila seorang hamba telah mampu mencapainya,
Niscaya ia sampai pada kesempurnaan takwa
Pertama, memilih bekerja keras, ketimbang bermalas-malasan
Kedua, memilih kesibukan daripada pengangguran
Ketiga, memilih mengalah daripada menjajah
Keempat, memilih diam daripada bicara tanpa guna
Kelima, memilih mati daripada hidup tak berarti

 1-Menggunjing adalah ladang orang-orang tercela.

2-Orang yang mendengarkan gunjingan termasuk salah satu di antara orang-orang yang menggunjing itu. 

3-Menggunjing adalah usaha orang yang lemah.

4-Gunjingan adalah celaan batiniah.

5-Barangsiapa yang melihat aib dirinya sendiri, maka dia tidak akan mengurusi orang-orang lain.

6-Beruntunglah orang yang disibukkan oleh aib dirinya sendiri daripada mengurusi aib-aib orang banyak.

7-Wahai hamba Allah, janganlah engkau tergesa-gesa mencela seseorang karena dosanya, karena barangkali dosa orang itu diampuni. Dan janganlah engkau merasa aman atas dirimu karena dosa kecil yang telah engkau lakukan karena barangkali engkau akan diazab karenanya. Oleh karena itu, siapa saja di antara kalian yang mengetahui aib orang lain, hendaklah dia menahan diri dan mencelanya karena dia mengetahui aib dirinya sendiri. Dan hendaklah dia menyibukkan diri dengan bersyukur atas kesehatan yang dikaruniakanNya kepada dirinya, sementara orang lain diuji dengannya (penyakit).

8-Tukang fitnah adalah anak panah yang membunuh.

9-Tukang fitnah adalah jembatan kejahatan.

10-Permulaan marah adalah kegilaan, sedangkan akhirnya adalah penyesalan.

11-Janganlah kemarahan mendorongmu berbuat dosa karena ia hanya menyembuhkan kemarahanmu, sementara engkau telah menjadikan agamamu sakit.

12-Hati-hatilah terhadap orang yang sengaja membuatmu marah! Karena kemarahan mematikan aktivitas berpikir dan menolak pembuktian.

13-Sedikit marah sudah terlalu banyak dalam mennyusahkan jiwa dan akal.

14-Kemarahan mengobarkan dendam yang terpendam.

15-Tidak akan mempan kekuatan marah jika berhadapan dengan kehinaan meminta maaf.

16-Janganlah mengambil keputusan ketika engkau dalam keadaan marah.

17-Sisakanlah ruang untuk ridhamu dan ruang kemarahanmu; dan jika engkau terbang, hinggaplah di tempat yang dekat (cepat-cepatlah).

18-Kemarahan orang bijak terletak pada perbuatannya, sedangkan kemarahan orang jahil pada ucapannya.

19-Lidah orang bijak di belakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya.

20-Sefakir-fakir kefakiran adalah kedunguan.

21-Janganlah engkau bersahabat dengan orang dungu karena sesungguhnya dia membagus-baguskan perbuatannya dan dia ingin agar engkau menjadi sepertinya.

22-Barangsiapa yang melihat aib-aib orang banyak dan dia mengingkarinya, tetapi dia rela aib-aib itu ada pada dirinya sendiri, maka itulah kedunguan sejati.

23-Adab di sisi orang dungu seperti air tawar dalam akar tumbuhan peria, setiap kali bertambah airnya bertambah pula pahitnya.

24-Jika orang dungu berbicara, kacau bicaranya; jika bercerita, dia tergesa-gesa; dan jika disuruh untuk melakukan perbuatan yang buruk, dia akan melakukannya.

25-Jika orang dungu berbicara dengan satu kalimat, maka dia akan mengikutkannya dengan sumpah.

26-Janganlah engkau menjadikan orang dungu sebagai saudaramu karena sesungguhnya dia berusaha dengan keras demi kepentinganmu, tetapi dia tidak akan mendatangkan kemanfaatan bagimu. Ada kalanya dia ingin memberikan manfaat kepadamu, tetapi dia justru merugikanmu. Maka, diamnya orang dungu lebih baik daripada kesupelannya, jauhnya lebih baik daripada dekatnya, dan kematiannya lebih baik daripada kehidupannya.

27-Sesungguhnya seseorang mengetahui hakikat suatu urusan, tetapi dia menjauhkan diri darinya, maka dia adalah benar-benar orang yang dungu. Dan sesungguhnya seseorang tidak mengetahui hakikat suatu urusan, padahal urusan itu sangat jelas, maka dia benar-benar bodoh.


KOMENTAR FB