Apa Kabar Dunia

Mari Belajar bersama

Jumat, 27 Juli 2012

CERITA SEMAR SINGKAT

Nama Semar dikenal sejak jaman Prabu Syailendra yang merupakan raja dari kerajaan Jenggala. Munculnya legenda semar ini diawali dengan kisah dimana konon saat prabu syailendra berusia muda beliau sering sekali menerima wejangan2 yang didapat melalui proses supranatural atau yang dikenal dengan ‘wangsit’. Sebagai seorang raja pada masanya memang hal ini biasa dilakukan, wangsit yang didapat itu mengatas namakan “aku adalah semar” yang dengan bijaksana memberikan solusi atau sumbang saran atas permasalahan yang didapat, akan tetapi wujudnya tidak pernah nampak sehingga sang prabu ingin sekali melihat wujud Semar apa dan bagaimana bentuknya. Sebab wejangan yang diberikan selalu saja terbukti hal ini memperkuat keinginan sang prabu agar Semar maujud dan dapat duduk berdampingan sebagai penasehat Raja.



Munculnya nama Semar

Nama Semar dikenal sejak jaman Prabu Syailendra yang merupakan raja dari kerajaan Jenggala. Munculnya legenda semar ini diawali dengan kisah dimana konon saat prabu syailendra berusia muda beliau sering sekali menerima wejangan2 yang didapat melalui proses supranatural atau yang dikenal dengan ‘wangsit’. Sebagai seorang raja pada masanya memang hal ini biasa dilakukan, wangsit yang didapat itu mengatas namakan “aku adalah semar” yang dengan bijaksana memberikan solusi atau sumbang saran atas permasalahan yang didapat, akan tetapi wujudnya tidak pernah nampak sehingga sang prabu ingin sekali melihat wujud Semar apa dan bagaimana bentuknya. Sebab wejangan yang diberikan selalu saja terbukti hal ini memperkuat keinginan sang prabu agar Semar maujud dan dapat duduk berdampingan sebagai penasehat Raja.

Akan tetapi hal ini tidak pernah menjadi kenyataan hingga sang prabu mangkat Semar tidak pernah maujud.

Dengan mangkatnya Prabu Syaelendra maka terjadi perebutan tahta kerajaan dengan ditandai timbulnya pemberontakan dimana-mana. Anehnya pada pemberontakan itu Semar dijadikan semboyan untuk menyatakan kesetiaan pada sang Prabu bahwa kendati beliau sudah mangkat mereka tetap akan menjaga keutuhan istana yang kini hanya tinggal petilasan di lereng gunung Dieng tepat di desa Punjul yang kerap ditemukan fosil-fosil dan tembikar yang terbuat dari perunggu

Hari, bulan dan tahun berganti Kerajaan Syaelendra terkubur ditelan alam dan nama Prabu Syaelendra tetap terukir dalam sejarah. Namun yang terjadi pada para ahli waris dan keturunannya semua terbius oleh keserakahan dan ambisi untuk menjadi pimpinan. Karena itulah tumbuh kerajaaan-kerajaan kecil bagai jamur dimusuhi hujan. Tetapi tetap semar dijadikan sebagai Dewa pelindung di tanah jawa yang pada saat itu menganut agama Hindu dan Budha. Meskipun Semar bukanlah Dewa !!.

Dari hasil pemujaan pada tempat-tempat yang dianggap suci maka disitulah mereka mengolah jiwanya untuk mendapatkan kekuatan dalam penyatuan alam sehingga mendapatkan wangsit bagaimana untuk mengarungi perjalanan hidup. Akan tetapi tidak semua mampu menganalisa wangsit tersebut sehingga akhirnya mereka menggunakan ritual yang tidak ada pada wangsit yang mengakibatkan munculnya ilmu-ilmu keturunan di tanah jawa, salah satunya adalah ilmu kebatinan.

Lain halnya bagi mereka yang mampu menganalisa wangsit yang diterima maka mereka dapat mengolah jiwanya sehingga timbul rasa percaya diri sebagai sumber kekuatan yang luar biasa. Dialah cikal bakal yang mampu menghalau musuh sehingga mampu menghalau musuhnya dengan meluluhkan hatinya dan musuh tunduk mengikuti perintah mereka. Mereka terus menganggap Semar sebagai pengayom sedangkan Semar tetap belum maujud namun sugesti yang dirasakan membuat nama Semar mengalir ke rongga tubuh hingga memancarkan suatu charisma.

KOMENTAR FB