Apa Kabar Dunia

Mari Belajar bersama

Rabu, 18 April 2012

HIKMAH DI BALIK PERINTAH SHOLAT

Sholat adalah rukun yang paling penting dalam Rukun Islam. Alloh swt telah memerintahkan kepada hambaNya melalui firmanNya (إن الصلاة كانت على المؤمنين كتابا موقوتا) “Sesungguhnya Sholat diwajibkan kepada seluruh Orang mumin dengan diwaktu-waktu” maksudnya sholat dilaksanakan pada waktu – waktu tertentu yang pelaksanaannya tidak boleh melewati waktu yang telah ditentukan. Nabi Muhammad saw bersabda :

خمس صلوات كتبهن الله على العباد فمن جاء بهن ولم يضيع منهن شيئا استخفافا بحقهن كان له عند الله عهد أن يدخله الجنة

Artinya : “Alloh swt telah mewajibkan Lima macam sholat kepada hamba – hambanya, barang siapa yang melaksanakan dan tidak terbebani sesuatu apapun melainkan terasa ringan, maka dihadapan Alloh swt baginya adalah janji yaitu Masuk surga” dan masih banyak hadits – hadits yang menerangkan keagungan ibadah sholat serta perintah melaksanakan pada waktunya.

Rasulullah saw melarang meremehkan terhadap perintah sholat dan bermalas-malasan dalam melaksanakannya, sebagaimana sabda Beliau saw :

فإن الصلوات الخمس تذهب الذنوب كما يذهب الماء الدرن

Artinya : “Maka sesungguhnya Sholat lima waktu dapat menghilangkan dosa-dosa seperti air menghilangkan penyakit”. Maksudnya sholat lima waktu dapat membersihkan jiwa dari dosa dan kesalahan, seperti air yang digunakan untuk membersihkan badan sebanyak lima kali sehingga badan terbebas dari segala kotoran.

Rasulullah saw pernah ditanya “ Amal Apakah yang paling utama ?“ Rasul menjawab : “Sholat pada Waktunya”

Adapun ancaman bagi yang meninggalkan sholat, telah ditegaskan oleh Baginda Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya :

لا سهم في الإسلام لمن لا صلاة له

Artinya : “ Tidak ada bagian sama sekali dalam islam bagi orang yang meninggalkan sholat”

Dan hadits Nabi saw :

بين الرجل وبين الكفر ترك الصلاة

Artinya : “ Antara seseorang dengan kekufurannya adalah meninggalkan sholat “

Dalam hadits tersebut, mengandung perintah yang sangat besar bagi orang muslim untuk mengalahkan kemalasannya dalam melaksanakan sholat, karena sholat adalah pembeda antara orang muslim dengan orang non-muslim. Imam Malik berkata ; “Sesungguhnya orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja adalah kafir, karena sholat merupakan rukun islam, siapa yang tidak melaksanakan sholat maka berarti telah meninggalkan salah satu rukun islam dan telah merobohkan salah satu rukun terkuat dalam rukun islam”.

Perlu diketahui, sesungguhnya hakikat tujuan sholat adalah untuk mengakui dan keagungan, kekuasaan dan keluhuran Khalik sehingga kita mampu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. orang yang mampu melaksanakan amal sholeh serta menjauhi kejelekan maka dia telah mendapatkan kebaikan. Orang yang melaksanakan sholat tetapi hatinya lupa terhadap Rabbnya, walaupun sudah menunaikan kewajiban tetapi secara hakiki dia tidak mendapatkan buah dari Sholat tersebut, sholatnya tidak mampu Tanha anil Fahsya wal munkar. Sholat yang sempurna adalah sholat yang difirmankan Alloh swt (قد أفلح المؤمنون الذين هم في صلاتها خاشعون) “Benar –benar bahagia orang – orang mukmin, yaitu orang yang dalam sholatnya khusu’ “.

Dengan demikian tujuan hakiki dari sholat adalah mengagungkan Alloh swt pencipta Langit dan bumi dengan khusu’ dan rendah hati. Secara hakiki, Seseorang tidak dikatakan sholat kecuali hatinya hadir dan dipenuhi ketakutan terhadap Alloh swt, tidak tergoyahkan dengan waswas atau kekawatiran terhadap suatu bahaya yang menimpa diri. Orang yang menghadap tuhannya dengan hati yang khusu, merasa hina dihadapan tuhan, merasa takut, dan mengagungkan al Khaliq Yang Maha Kuasa, maka dengan demikian dia telah melaksanakan taubat dari dosa-dosa, memohon ampun kepada Rabbnya, dan Taqwa terhadap Alloh swt, sehingga sholatnya mampu memerangi dan mencegah dari perbuatah keji dan munkar.



Sholat yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar adalah solat seorang hamba yang dengan sholat tersebut dapat mengagungkan tuhannya, takut terhadapNya, mengharap rahmatNya. Karena sesungguhnya Alloh swt tidak melihat terhadap rupa/bentuk malainkan melihat terhadap hati, maka bagi orang yang hatinya lupa terhadapNya maka dia tidak termasuk Dzakir walaupun melaksanakan sholat, Nabi saw bersabda “لا ينظر الله إلى صلاة لا يحضر الرجل فيها قلبه مع بدنه ”’Alloh swt tidak melihat sholat seorang laki-laki yang hati dan badannya tidak hadir dalam sholat”.

Pemaparan diatas adalah mengenai hikmah sholat secara global, berikut adalah rincian hikmah dan fadhilah dari tiap-tiap rukun sholat :

1. Niat

Niat adalah maksud getaran hati untuk melaksanakan perintah Alloh swt dengan melaksanakan sholat yang sempurna sesuai perintahNya dengan ikhlas. Orang yang melaksanakannya dalam sehari semalam sebanyak lima kali maka tidak ada keraguan bahwa Ikhlas sudah tertancap dalam hatinya. Sehingga ikhlas yang sudah menjadi tabiat tersebut dapat menjadi suatu modal dalam kehidupan baik untuk pribadi maupun masyarakat, oleh karena itu jika manusia ikhlas dalam segala ucapan dan perbuaannya maka akan tercipta kehidupan yang ridho dan diridhoi sehingga bahagia di dunia dan akhirat serta tergolong al Faizuun.

2. Berdiri

Orang yang berdiri/melaksanakan sholat berarti dia sedang menghadap Alloh swt dan bermunajat denganNya dengan semua anggota badannya, Dan Alloh swt adalah lebih dekat dari urat nadi, sehingga Dia mengetahui apa yang dibisikan hati, diucapkan oleh lisan dan dikerjakan dengan badan. Jika kita melakukan hal tersebut berulang – ulang dalam sehari semalam maka hati kita akan selalu bergantung kepadaNya, akan selalu memenuhi perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, selain itu, kita juga akan dihormati oleh seluruh manusia, tidak akan disakiti dan dzolimi oleh sesama.

3. Membaca Surat al Fatihah

Dalam sholat, tidak dibenarkan kita membaca bacaan – bacaan sholat sedangkan hati kita lupa terhadapNya, seharusnya jika kita mampu ketika membaca surat al Fatihah maka hati kita menghayati makna bacaan tersebut, dan ketika disebut Nama Alloh atau yang semakna dengannya hati kita merasa takut dengan keagunganNya, ketika disebutkan sifat-sifat Alloh swt maka wajib kepada kita untuk mengajari diri kita dengan sifat – sifat tersebut agar kita bisa berbuat dengan sifat-sifat yang mulia, sebagaimana sabda Nabi saw :

تخلقوا بأخلاق الله فهو سبحانه كريم عفو غفور عادل لا يظلم الناس شيئا

Artinya : “ Berakhlaklah seoerti akhlak Alloh swt Alloh maha Suci, Maha Pemberi, Maha Pemberi Maaf, Maha Memaafkan, Maha Adil, tidak mendzolimi manusia sedikitpun”.

Dengan demikian ketika bacaan sholat telah mampu sebagaimana disebutkan dan kita ulang – ulang beberapa kali dalam sehari semalam, maka dalam hati kita sudah tertanam sifat – sifat yang mulia, sehingga dapat mengamalkan dan menjalankan sifat – sifat tersebut di luar sholat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

4. Ruku’ dan Sujud

Ruku’ tidak cukup hanya membungkukkan badan saja, tetapi harus disertai dengan perasaan hati bahwa kita adalah hamba yang hina dihadapanNya yang maha Kuasa yang kekuasaanNya tidak terbatas dan tidak ada ujung bagi keagunganNya. Ketika hal itu diulang-ulang dalam sehari semalam maka hati kita selamanya akan merasa takut sehingga tidak berbuat kecuali yang diperintahkanNya. Begitu juga ketika kita bersujud, kita menempelkan dahi kita ke tanah yaitu salahsatu bagian yang termulia dikepala kita tetapi kita rela karena merasa hina dihadapanNya dan kita selalu mengagungkanNya. Ketika hati kita sudah diselimuti dengan rasa kehinaan dihadapan Alloh swt, dan mengakui keagungan Alloh swt, maka dalam keseharian akan merasa takut dan terus berharap kepadaNya dan tidak akan mendekati perbuatan keji dan munkar.

Tidak ada komentar:

KOMENTAR FB